Skip to main content

Iodium dan Masyarakat Desa Cikahuripan

Iodium merupakan salah satu mineral mikro yang mempunyai peran dalam berbagai proses penting tubuh. Jumlahnya dalam tubuh sangat sedikit yakni sekitar 15-23 mg atau hanya 0.00004 % dari berat badan. Iodium berfungsi sebagai komponen dari hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh dan pertumbuhan. Kekurangan Iodium menyebabkan tubuh melakukan upaya kompensasi dengan memperbesar jaringan kelenjar gondok sehingga terjadi perbesaran kelenjar tiroid atau biasa dikenal dengan istilah gondok.


Iodium merupakan zat gizi essensial sehingga harus diperoleh dari luar atau dari makanan. Bahan pangan yang menjadi sumber Iodium ialah makanan laut seperti ikan, udang, kerang dan gangang. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi dan kesulitan mengakses makanan laut biasanya dapat mencukupi kebutuhan Iodium melalui garam dapur yang telah difortifikasi Iodium.

Pemerintah menjadikan fortifikasi Iodium pada garam dapur bersifat wajib atau mandatory. hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI) yang tinggi dikalangan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Riskesdas 2010, penderita GAKI masih diatas 5 % sehingga masih merupakan masalah gizi di Indonesia. Namun, meskipun menjadi program yang diwajibkan oleh pemerintah, masih ada saja produsen yang tidak menambahkan Iodium ke dalam garam yang di produksinya.  

Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. Setelah melakukan pengamatan, wawancara dan berkeliling di dusun V Desa Cikahuripan,  sebagian besar masyarakat telah menggunakan garam beriodium untuk memasak. Hal ini diketahui setelah melakukan uji Iodium pada garam dapur. Uji dilakukan dengan meneteskan cairan iodium pada sampel hgaram milik warga. Jika terdapat perubahan warna menjadi ungu atau biru maka garam tersebut mengandung Iodium. Semakin pekat warna yang dihasilkan menandakan semakin tinggi kandungan Iodium dalam garam tersebut.

Hasil pengamatan dan uji yang dilakukan di dusun V terhadap 15 rumah tangga menunjukan hanya 1 keluarga yang memakai garam tidak beriodium. Hal ini terjadi karena rumah tangga tersebut tidak mempermasalahkan jenis garam yang digunakan. Rumah tangga tersebut langsung menerima garam apapun yang dijual di warung. Setelah diberikan penjelasan mengenai pentingnya konsumsi garam beriodium, rumah tangga tersebut menyatakan akan mengganti garam dapur yang digunakan.

Tidak dapat dipungkiri, pengetahuan merupakan landasan utama untuk pemilihan bahan pangan. Namun, yang perlu menjadi sorotan juga adalah rasa kepedulian terhadap sesama. Kasus yang ditemui di Desa Cikahuripan hanya satu rumah tangga yang tidak menggunakan garam beriodium, padahal rumah tangga lain di sekitarnya menggunakan garam beriodium. Perlu adanya peningkatan kesadaran bagi setiap warga, dalam hal ini mungkin dari sisi penjual untuk memberikan garam beriodium kepada setiap warga yang membeli garam di warungnya. Sehingga, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mencegah dan menurunkan kejadian GAKI. 

Mengandung Iodium

Tidak Mengandung Iodium

Pict Source : Dok. pribadi

Popular posts from this blog

Saudaraku ...

Untuk mu Saudara ku di sana.. Hai saudara ku,, kau tahu, pemberitaan mengenai mu telah sampai ke telinga dan media sosial yang aku punya sejak 2 hari yang lalu. Saudara ku, tahu kah engkau, ditempatku 2 hari yang lalu aku tengah dipenuhi berita pemilihan pemimpin negara ku untuk 5 tahun kedepan. Saudara ku, kau tahu, aku sama sekali tak tersentuh dan tak berempati dengan keadaan kalian, pada saat itu, enatahlah. Aku sendiri tak tahu mengapa aku sangat merasa acuh dengan pemberitaan kabar duka ini. saat pemberitahuan mengenai kalian di gempur oleh senjata, pluhan dari kalian tewas mengenaskan, aku masih tak merasakan apa-apa, aku masih bersikap acuh saudaraku, menanggapi semua broadcat message yang dikirim pada ku pun ah, bahkan untuk sekedar membacanya aku tidak. 

Belanja Bersama Adek :D

Dede Lebaran Sebentar lagii yoo,, ahahah,, Ngga tahu nih, Ane udah gede tapi ngerasa tetep pengen dibeliin baju lebaran sama ortu,, ahahha lucu banget jadinya. Tapi nih ya emang mungkin karena kebiasaan sejak kecil dibeliin udah gede pun pengennya dibeliin, maksudnya ngga pengen beli sendiri. Istilahnya ya udah asal dibeliin pasti dipake,, ahahha. tapi ortu pada ngga mau beliin, malahan dikasih mentahannya aja, disuruh beli sendiri -_-. bukan apa apa sih, cuman ya Ane tuh ngga punya sense fesyen yang oke, ntar ujung ujungnya bajunya ngga dipake lagi. biasanya sih gitu,, makanya lebih suka dibeliin aja, karena yakin menurut orang lain tu baju bagus kalo di pake,, hahahhah

Postingan Berdebu (Cuti)

Satu bulan yang lalu, kosan ditinggal selama seminggu saat liburan karena umat islam merayakan hari raya Idul Fitri. Office juga ikutan cuti bersama, walaupun memotong cuti karyawan. Tapi buat yang belum punya jatah cuti kayak karyawan baru masuk (contoh nyata #lirikdirisendiri #ehgimanacara #nunjukdirisendiri) biasanya perusahaan ngasih kebijakan buat cuti advance . Apasih cuti advance itu? udah tau dong, udah tau kan, udah tau lah. yaudah kalau belum tau itu kayak cuti yang dibayar di muka. Eh bahasanya aneh ya? ya maksudnya itu, jatah cuti tahun depan kita dipotong buat tahun ini. Tetep pusing baca pernyataan sendiri -,- oke kasih contoh aja deh. Jadi misalkan karyawan baru mengalami cuti bersama yang memotong cuti karyawan (mis: idul fitri), nah kan liburnya itu 6 hari yah, berarti jatah cuti tahun depannya itu udah dipake 6 hari. Rata-rata jatah cuti selama satu tahun itu sekitar 12 hari, mungkin ngitungnya sebulan dikasih sehari cuti yah, dan yang terpenting jatah cuti itu bisa