Skip to main content

Asing




Pernahkah kau merasa asing?

Ya aku pernah,
Beberapa hari yang lalu tepatnya.
Rasanya sangat menyeramkan.
Merasa sendirian ditengah ramainya orang.
Sepi.. Tak kenal siapa pun.

Pernah kah kau merasa hilang??
Lagi-lagi aku,
Ya aku pernah merasa hilang.
Berada dalam dunia yang sama sekali aku tak mengenalnya.
Dan rasanya. Menyeramkan. Sama seperti asing.

Pernahkah kau merasa sendiri?
Ah.. itu yang aku rasa akhir-akhir ini.
Merasa sepi..asing dan hilang.
Benar benar menyeramkan.
Mungkin hanya ada bayangan..
Tapi.. aku bahkan tak mampu menemukan bayanganku. Hanya ada satu.
Secarik kertas kosong..
Sebatang bolpoint tua..
Dalam anganku.. ku menggoreskan kata diatasnya.
Mencurahkan rasa sepi yang aku alami

Ahaha.. aku merasa gila..
Tapi menuliskannya membuatku sedikit lebih lega..
Membuatku mampu mengevaluasi diri
Tapi memang.. tak cukup untuk mengusir sepi
Apalagi.. mengusir perasaan asing ini..
Namun.begitu.. ini sudah cukup.. sudah lebih dari cukup.

Pict Source : Dok Pribadi

Popular posts from this blog

Belanja Bersama Adek :D

Dede Lebaran Sebentar lagii yoo,, ahahah,, Ngga tahu nih, Ane udah gede tapi ngerasa tetep pengen dibeliin baju lebaran sama ortu,, ahahha lucu banget jadinya. Tapi nih ya emang mungkin karena kebiasaan sejak kecil dibeliin udah gede pun pengennya dibeliin, maksudnya ngga pengen beli sendiri. Istilahnya ya udah asal dibeliin pasti dipake,, ahahha. tapi ortu pada ngga mau beliin, malahan dikasih mentahannya aja, disuruh beli sendiri -_-. bukan apa apa sih, cuman ya Ane tuh ngga punya sense fesyen yang oke, ntar ujung ujungnya bajunya ngga dipake lagi. biasanya sih gitu,, makanya lebih suka dibeliin aja, karena yakin menurut orang lain tu baju bagus kalo di pake,, hahahhah

Saudaraku ...

Untuk mu Saudara ku di sana.. Hai saudara ku,, kau tahu, pemberitaan mengenai mu telah sampai ke telinga dan media sosial yang aku punya sejak 2 hari yang lalu. Saudara ku, tahu kah engkau, ditempatku 2 hari yang lalu aku tengah dipenuhi berita pemilihan pemimpin negara ku untuk 5 tahun kedepan. Saudara ku, kau tahu, aku sama sekali tak tersentuh dan tak berempati dengan keadaan kalian, pada saat itu, enatahlah. Aku sendiri tak tahu mengapa aku sangat merasa acuh dengan pemberitaan kabar duka ini. saat pemberitahuan mengenai kalian di gempur oleh senjata, pluhan dari kalian tewas mengenaskan, aku masih tak merasakan apa-apa, aku masih bersikap acuh saudaraku, menanggapi semua broadcat message yang dikirim pada ku pun ah, bahkan untuk sekedar membacanya aku tidak. 

Passion mu

Dirasakan atau tidak, kesendirian dan rasa sepi saat jauh darimu selalu ada. Sibuk ataupun tidak, kekhawatiran tentang mu bergumam dalam kepala. Apa kamu makan cukup, apa orang-orang memperlakukan mu dengan baik, apa kamu bisa mandi setiap hari dan tidak sakit, apa ada gadis atau mungkin janda yang merebut perhatian mu? Ah yang terakhir pasti tidak mungkin. Kurasa, yaaa.. tidak mungkin saja. Atau mungkin saja sih, kalau kamu bertemu yang mirip dengan ku. Tapi, katamu aku cuma satu. Dulu. Rasanya sekarang aku ingin langsung berlari untuk menelponmu. *** "Beberapa waktu ke depan aku ditugaskan di perbatasan Indonesia, Cilla" Ungkap mu saat kita berlibur di Jogja. Penginapan dengan nuansa rumah joglo yang kamu pilih, ditambah lagi rencana kita untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa daerah, benar-benar membuatku merasa menjadi orang Jawa. Aku prepare untuk belajar bahasa jawa, meski sebenarnya aku cukup mengerti walau sedikit. Kamu juga pernah tinggal lama di s...