Skip to main content

Tentang Hujan

Tentang hujan

Hujan di bulan itu..
Masih kah kau ingat?
Aku.. ingat.. mungkin sedikit..
Tentang hujan.. dan perangkat hujan..
Payung tentunya..
Malam.. dan perangkat malam..
Lampu tepatnya..

Hujan itu.. selalu terkenang..
Pulang itu.. selalu berkesan..
Tanpa kata.. tanpa suara..
Hanya payung yang terbuka..

Dan menunggu..
Menunggu hujan berhenti..
Artinya.. menunggu kau pergi..
Karena kau tahu..
Kebetulan hujan kita bersama..
Kebetulan deras kita menunggu..
Kebetulan saja..

Aku menunggu hujan reda
Kau menunggu hujan reda
Kita menunggu hujan reda
Sebenarnya.. ingin hujan tak segera reda..
Karena bahkan tak ada ucap kata antara kita..
Aku dengan pulang ku
Kau dengan pulang mu..

Dan haii..
Hujan menipis..
Merubah diri menjadi gerimis..
Tandanya.. waktunya pulang..
Untuk ku
Untuk kamu
Untuk kita

Tentang hujan dan derasnya yang membersamai kita
Tentang pulang dan rindunya rumah pada kita
Tentang kita.. ?
ah bukan kita.. mungkin aku saja
Yang ingin membersamai hujan..
Bukan.. tepatnya...
Ingin membersamaimu dalam hujan..

Tentang Hujan dan cerita ku malam itu
Tentang mu.. yang menunggu hujan malam itu..
Sebentar.. ya.. sebentar..
Sebentar saja membersamaimu dalam hujan
Dalam lingkaran kebetulan

Tentang hujan dan malam
Tentang menunggu dan pulang
Tentang mu dan..
Dan kebetulan..

Popular posts from this blog

Belanja Bersama Adek :D

Dede Lebaran Sebentar lagii yoo,, ahahah,, Ngga tahu nih, Ane udah gede tapi ngerasa tetep pengen dibeliin baju lebaran sama ortu,, ahahha lucu banget jadinya. Tapi nih ya emang mungkin karena kebiasaan sejak kecil dibeliin udah gede pun pengennya dibeliin, maksudnya ngga pengen beli sendiri. Istilahnya ya udah asal dibeliin pasti dipake,, ahahha. tapi ortu pada ngga mau beliin, malahan dikasih mentahannya aja, disuruh beli sendiri -_-. bukan apa apa sih, cuman ya Ane tuh ngga punya sense fesyen yang oke, ntar ujung ujungnya bajunya ngga dipake lagi. biasanya sih gitu,, makanya lebih suka dibeliin aja, karena yakin menurut orang lain tu baju bagus kalo di pake,, hahahhah

Saudaraku ...

Untuk mu Saudara ku di sana.. Hai saudara ku,, kau tahu, pemberitaan mengenai mu telah sampai ke telinga dan media sosial yang aku punya sejak 2 hari yang lalu. Saudara ku, tahu kah engkau, ditempatku 2 hari yang lalu aku tengah dipenuhi berita pemilihan pemimpin negara ku untuk 5 tahun kedepan. Saudara ku, kau tahu, aku sama sekali tak tersentuh dan tak berempati dengan keadaan kalian, pada saat itu, enatahlah. Aku sendiri tak tahu mengapa aku sangat merasa acuh dengan pemberitaan kabar duka ini. saat pemberitahuan mengenai kalian di gempur oleh senjata, pluhan dari kalian tewas mengenaskan, aku masih tak merasakan apa-apa, aku masih bersikap acuh saudaraku, menanggapi semua broadcat message yang dikirim pada ku pun ah, bahkan untuk sekedar membacanya aku tidak. 

Passion mu

Dirasakan atau tidak, kesendirian dan rasa sepi saat jauh darimu selalu ada. Sibuk ataupun tidak, kekhawatiran tentang mu bergumam dalam kepala. Apa kamu makan cukup, apa orang-orang memperlakukan mu dengan baik, apa kamu bisa mandi setiap hari dan tidak sakit, apa ada gadis atau mungkin janda yang merebut perhatian mu? Ah yang terakhir pasti tidak mungkin. Kurasa, yaaa.. tidak mungkin saja. Atau mungkin saja sih, kalau kamu bertemu yang mirip dengan ku. Tapi, katamu aku cuma satu. Dulu. Rasanya sekarang aku ingin langsung berlari untuk menelponmu. *** "Beberapa waktu ke depan aku ditugaskan di perbatasan Indonesia, Cilla" Ungkap mu saat kita berlibur di Jogja. Penginapan dengan nuansa rumah joglo yang kamu pilih, ditambah lagi rencana kita untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa daerah, benar-benar membuatku merasa menjadi orang Jawa. Aku prepare untuk belajar bahasa jawa, meski sebenarnya aku cukup mengerti walau sedikit. Kamu juga pernah tinggal lama di s...