Skip to main content

Saudaraku ...




Untuk mu Saudara ku di sana..
Hai saudara ku,, kau tahu, pemberitaan mengenai mu telah sampai ke telinga dan media sosial yang aku punya sejak 2 hari yang lalu. Saudara ku, tahu kah engkau, ditempatku 2 hari yang lalu aku tengah dipenuhi berita pemilihan pemimpin negara ku untuk 5 tahun kedepan. Saudara ku, kau tahu, aku sama sekali tak tersentuh dan tak berempati dengan keadaan kalian, pada saat itu, enatahlah. Aku sendiri tak tahu mengapa aku sangat merasa acuh dengan pemberitaan kabar duka ini. saat pemberitahuan mengenai kalian di gempur oleh senjata, pluhan dari kalian tewas mengenaskan, aku masih tak merasakan apa-apa, aku masih bersikap acuh saudaraku, menanggapi semua broadcat message yang dikirim pada ku pun ah, bahkan untuk sekedar membacanya aku tidak. 

Saudaraku, siang tadi.. aku melihat gambar-gambar kalian, kalian yang menjadi korban kedzaliman orang orang yang santer disebut sebagai zionis, tapi lagi lagi aku sama sekali tak tersentuh dengan pemberitaan itu. Aku pun tak mengerti, teman kosan ku bahkan bercerita ia sampai menangis melihat video yang banyak terdapat di youtube, ah apakah aku berniat untuk melihat pula? Tidak, aku sama sekali tak menaruh minat pada video atau apa pun itu.

Saudara ku, sesungguhnya aku sendiri heran, mengapa aku tak merasakan sedikitpun rasa kesedihan. Ah apa ini tandanya hatiku telah membatu? Saudaraku, baru saja aku menyelesaikan shalat isya dan tarawih bersama teman kosan u, dan aku tetiba teringat pada kalian, aku teringat bahwa yang bisa kulakukan adalah berdoa kepada Allah agar kalian senatiasa dikuatkan, tetiba saja, aku merasa kannya, ketakutan yang mungkin kalian rasakan, tetiba saja aku merasakannya, rasa duka yang mendalam atas apa yang tengah kalian hadapi, saudaraku, sungguh aku hanya mampu meminta maaf, dan berdoa. Disetiap alfatihah yang dibacakan, disetiap asma Nya disebut tetiba aku ingin menangis, aku tak mengerti, kesedihan atas apakah ini, saudara ku, aku yakin kalian kuat disana, tak selayaknya aku mengasihani, karena kalian adalah para mujahid mujahidah yang berjuang mempertahankan hak kalian, saudaraku, aku yain, Allah akan menguatkan kalian, saudaraku tetap semangat dan tabah, janjiNya, disetiap kesulitan itu ada kemudahan, kalian kuat saudaraku, kalian kuat.

Yakin lah, kedzaliman itu akan mendapat balasannya, karena Ia lah yang merajai hari pembalasan, saudara ku, aku tak tahu lagi apa yang harus aku ucapkan, kalian pejuang tangguh, pejuang tangguh. untukmu saudaraku, aku hanya bisa berdoa, dan menulis kan perasaan ku, kalian kuat saudaraku, kalian kuat.

Dan kalian, hai Zionis Israel, tak malu kah kalian menghukum anak-anak dan balita pula? Tak malu kah kalian todongkan senjata pada anak yang bahkan belum bisa berkata-kata, sungguh besar kedzaliman yang kalian lakukan, perang. Apakah kalian tak pernah menjadi anak-anak dan memiliki orang tua? Apakah kalian tak mempunyai saudara dan sanak yang balita? Apa kalian tak membayangkan bagaimana jika mereka merupakan saudara sekandung, saudara seayah saudara seibu dari kalian. Mungkin kah kalian sekarang tak berperasaan? 

Aku hanyalah orang awam yang tak mengerti, namun aku merasa tak adil saat senapan yang kalian gunakan, bom dan granat yang kalian jatuhkan, bertebaran membabibuta, menghancurkan siapapun yang ada disekitarnya. Sangat dzalim dan sangat kejam, pembunuhan, itu pembunuhan. Sekali lagi, inilah pandangan ku, aku. 

Yaa Allah, Dzat yang Maha membolak balikan hati, tabahkan dan kuatkanlah saudaraku, dan aku selalu percaya, rencanaMu adalah yang terbaik.

#prayforGaza

Pict Source : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht211hj_jqHcSRCFmtM13rD-rNZ7_VPrFBL9RdGdMkUGTwy9Ro_JcUCtxBe_pyFSwlOd4DjHhPWuA7XL9aU_VPR6Alu1kvY26cSg5zhOqj8odhlHKa1WTsq9VLMDNaQVUPDhQP27qqHgf4/s320/Seruan-Kepada-Seluruh-Ahlus-Sunnah-Untuk-Menolong-Saudara-Saudara-Kita-di-Dammaj.jpg

Popular posts from this blog

Belanja Bersama Adek :D

Dede Lebaran Sebentar lagii yoo,, ahahah,, Ngga tahu nih, Ane udah gede tapi ngerasa tetep pengen dibeliin baju lebaran sama ortu,, ahahha lucu banget jadinya. Tapi nih ya emang mungkin karena kebiasaan sejak kecil dibeliin udah gede pun pengennya dibeliin, maksudnya ngga pengen beli sendiri. Istilahnya ya udah asal dibeliin pasti dipake,, ahahha. tapi ortu pada ngga mau beliin, malahan dikasih mentahannya aja, disuruh beli sendiri -_-. bukan apa apa sih, cuman ya Ane tuh ngga punya sense fesyen yang oke, ntar ujung ujungnya bajunya ngga dipake lagi. biasanya sih gitu,, makanya lebih suka dibeliin aja, karena yakin menurut orang lain tu baju bagus kalo di pake,, hahahhah

Passion mu

Dirasakan atau tidak, kesendirian dan rasa sepi saat jauh darimu selalu ada. Sibuk ataupun tidak, kekhawatiran tentang mu bergumam dalam kepala. Apa kamu makan cukup, apa orang-orang memperlakukan mu dengan baik, apa kamu bisa mandi setiap hari dan tidak sakit, apa ada gadis atau mungkin janda yang merebut perhatian mu? Ah yang terakhir pasti tidak mungkin. Kurasa, yaaa.. tidak mungkin saja. Atau mungkin saja sih, kalau kamu bertemu yang mirip dengan ku. Tapi, katamu aku cuma satu. Dulu. Rasanya sekarang aku ingin langsung berlari untuk menelponmu. *** "Beberapa waktu ke depan aku ditugaskan di perbatasan Indonesia, Cilla" Ungkap mu saat kita berlibur di Jogja. Penginapan dengan nuansa rumah joglo yang kamu pilih, ditambah lagi rencana kita untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa daerah, benar-benar membuatku merasa menjadi orang Jawa. Aku prepare untuk belajar bahasa jawa, meski sebenarnya aku cukup mengerti walau sedikit. Kamu juga pernah tinggal lama di s...