Skip to main content

Renungan atas Penolakan


Penolakan itu, apa pun bentuknya selalu sakit. Meski dikemas semanis apapun tetap aja namanya penolakan, apalagi jika kemasannya sepahit espresso tanpa gula, sakitnya itu, di sini *korban iklan. sebenarnya apa yang ingin ditulis pagi ini? ya ini sepenggal pengalaman, mengenai tutur kata, prosedur dan waktu.
Kau mungkin belum menyadari, tapi sebagian besar masyarakat pasti memperhatikannya. Apa? Label yang melekat pada diri ini tentunya. Label mahasiswa. Ane memang tak pernah bertanya langsung kepada mereka, apa yang mereka pikirkan tentang Ane dan label mahasiswa yang Ane miliki. Ah, Ane pikir untuk apa nanya, toh mungkin, mereka tidak begitu memperhatikan. Tapi kenyataannya bukan, mereka sangat memperhatikan, dan malahan mereka menantikan label label itu di desa mereka.

Tutur kata, prosedur dan waktu. Tiga hal yang ane dapet kemaren, entah mengapa Ane masih merasa salah ketika bergaul, apalagi dengan masyarakat. Rupanya Ane mungkin masih berbangga dengan label, tanpa tahu apa dan bagaimana harusnya label itu digunakan.

Tutur kata. Ah, masih sering rupanya Ane berkata tanpa berpikir, Elis,, kadang diammu lebih berharga ketika kau tidak mengetahui. Masih sering juga Ane mengumbar kemampuan dan kebaikan, Ah Elis,, kenapa tak mencoba berendah hati?

Oke, sekarang mencoba menjadi mahasiswa. Waktu yang Ane punya sekarang ngga banyak, apalagi untuk bercengkrama bersama masyarakat yang katanya tinggal sebulan lagi itu, masih cukupkah? mari manfaatkan sebaik baiknya.

Saat melaksanakan kegiatan, prosedur itu penting. yah mungkin terkesan bertele-tele, tapi untuk saat saat tertentu menaati prosedur itu kewajiban, seperti saat akan memasang gas, prosedur nya harus diikutin, mulai dari masang karet sampe masang regulator nya, kecium bau gas apa ngga nya, kalau itu prosedur kagak diikutin, ya siap siap aje, ada sesuatu. tapi ini bukan ngedoain terjadi sesuatu ye, cuma ngingetin aja waspada aja terjadi sesuatu *apa sih.

bai de wei, gaya tulis menulis ane di blog ini agak beda ya, so so an puitis gitcu, tapi bahasanya ngga nyampe nih, ahaha, namanya juga belajar harap dimaklum ye, ya syudah ahhh,, hari-hari ke depan kayaknya ini blog bakalan penuh sama coretan curhat,, ya syudah lah kalau begitu,, hmm hmm hmm,, ahahaha,, keep smile and strong,, :D

Popular posts from this blog

Yang Ke 20

Klapanunggal, 7 juli 2014   Al Mukhlas Fikri, Lahir 7 Juli 1994.. Waaah, hari ini mukhlas ulang tahun, ahahha Tanggal ini Sama kayak dulu pas TPB waktu kita pertama kali kenalan:3, yang di perpus, yang kamu jutek parah -____- Ahahaha,, suka lucu kalo inget waktu itu deh klas, berarti udah 3 tahun yaw,, ahahah,, dasoooor Udah guede nih sekarang mister norman, yang dulu stadi orientid bingit sekarang sudah berjiwa organisatoris lah ya,, kayak *ekhem aktivis gituu,, oh iya ni ada pesan moral *ciyee semangat muceeee,, dimana pun kamu berada, selalu ajak orang lain dalam kebaikan dan

Posyandu di Cikahuripan

Posyandu merupakan suatu lembaga dalam bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang memberdayakan masyarakat dengan prinsip dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Keberadaan posyandu berfungsi untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh akses layanan kesehatan dasar. Kegiatan yang dilakukan di posyandu merupakan upaya untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB. Selain itu posyandu juga berfungsi sebagai sarana penyaluran informasi dan keterampilam dari kader terlatih kepada masyarakat atau antar sesama masyarakat mengenai kesehatan. Terdapat 5 kegiatan pokok posyandu di Indonesia, yaitu KIA, KB, Imunsasi, gizi dan penanggulangan diare.

Andaikan Kecewa itu Ada

Aku bilang : Kita satu, bukan? Kau tersenyum dan aku anggap "iya" Aku bilang : Kita merah, bukan? Kau tersenyum dan aku anggap "iya" Aku bilang : Aku menangis.. Kau bertanya : Kenapa? Lalu aku anggap itu balasan Aku bilang : Aku membuat sesuatu.. Kau bertanya : Mana? Lalu aku anggap itu balasan Sesederhana itu aku memandang kau dan aku Namun rupanya kau juga berpikir sederhana Di antara kita adalah kedekatan, maksudku Di antara kita hanyalah kewajaran, maksudmu Jika kecewa itu ada, maka aku mungkin iya Bogor, dalam nuansa keheningan