Skip to main content

Saya dan MITI KM


        Saya adalah seorang mahasiswa Gizi Masyarakat angkatan 48. Nama Saya Elis Lisnawati. Selama 3 tahun terakhir ini, saya menjadi pengurus di suatu organisasi keilmiahan di IPB, yaitu Forces IPB. Pertama kali mendengar istilah MITI KM yang tergambar adalah lembaga besar MITI yang dalam pandangan saya merupakan organisasi keilmiahan tingkat nasional. MITI KM sendiri baru saya dengar saat ada pengumuman Open Recruitmennya. Namun istilah MITI sendiri sudah sering saya dengar sejak awal masuk Forces di 2011. Saat itu Mba Riska yang sering membuat posting di grup facebook mengenai beranda MITI, apa yang sedang menjadi trending di MITI dan bagaimana cara menulis agar bisa dimuat. Tapi sampai saat itu, belum pernah terbersit sedikitpun keinginan untuk menulis agar dimuat di Beranda MITI. justru teman-teman saya yang lainnya yang akhirnya menulis dan dimuat di beranda MITI. Sempat cemburu? tentu saja, rasanya ingin juga mulai menulis, tapi memang belum tergerak untuk berbagi saat itu. sebuah quotes sederhana akhirnya menyadarkan saya
Do what you can do now, sometime later, being never
        Quotes ini sangat “menyentuh” ke dalam hati dan pikiran, bagaimana saya menyianyiakan waktu dan tidak menulis karena masih menunggu “waktu” agar saya merasa “mood” untuk menulis. Dan, quotes itu benar sekali, saat saya mulai menunda menulis, maka yang ada adalah tidak jadi menulis. Dan saya tidak ingin mengulangi hal tersebut. Saya ingin melanjutkan apa yang telah saya mulai di Forces, dan menjadi bagian dari MITI KM.  Open recruitmen MITI KM sendiri diketahui melalui postingan kakak kelas di grup WA. Saat itu, Saya baru tahu kalau MITI memiliki bagian yang dapat diisi oleh mahasiswa, awalnya saya pikir MITI merupakan lembaga independen yang berisi orang-orang di luar mahasiswa. 

      Apa yang membuat tertarik untuk mengikuti MITI KM? Seperti pengalaman saya yang sebelumnya berada dalam Organisasi keilmiahan selama 3 tahun menjadi anggota dan pengurus, memiliki berbagai pengalaman baik dalam kepengurusan maupun belajar keilmiahan, belajar berbagi dalam kegiatan bina desa bersama masyarakat dan banyak hal pengabdian yang bisa dilakukan ketika tergabung dalam kepengurusan. Sesuai dengan visi MITI untuk menjadi “Lembaga Keilmuan yang Solid untuk Memperkuat Pembentukan Mahasiswa yang Kompeten, Profesional dan Kontributif” saya ingin melanjutkan apa yang telah saya mulai selama menjadi pengurus Forces. Karena yang susah itu adalah saat menyelesaikan, dan untuk menyelesaikan saya akan masih membutuhkan pengalaman. 

       Saya tahu dengan masuk ke dalam jaringan MITI KM saya akan dapat belajar lebih banyak, memiliki jaringan yang lebih luas, dan tentunya dampak jangka panjangnya dapat mengabdi dan berbagi pada masyarakat. Saya yakin, bergabung dengan MITI KM dapat membuat jalan saya untuk berbagi dan mencari pengalaman lebih terbuka lebar. Akan banyak pengalaman yang saya terima, bertemu dan mengenal hal baru, menghadapi tantangan tingkat baru yang akan berbeda saat berada di Forces sebelumnya. Dengan mengetahui banyak hal positif yang bisa saya dapatkan saat bergabung dengan MITI KM ini, saya ingin sekali bergabung bersama MITI KM.




NB : tulisan ini dibuat sebagai salah satu syarat kelengkapan administrasi rekrutmen MITI KM 2015
Bogor, 30 September 2014

Comments

Popular posts from this blog

Belanja Bersama Adek :D

Dede Lebaran Sebentar lagii yoo,, ahahah,, Ngga tahu nih, Ane udah gede tapi ngerasa tetep pengen dibeliin baju lebaran sama ortu,, ahahha lucu banget jadinya. Tapi nih ya emang mungkin karena kebiasaan sejak kecil dibeliin udah gede pun pengennya dibeliin, maksudnya ngga pengen beli sendiri. Istilahnya ya udah asal dibeliin pasti dipake,, ahahha. tapi ortu pada ngga mau beliin, malahan dikasih mentahannya aja, disuruh beli sendiri -_-. bukan apa apa sih, cuman ya Ane tuh ngga punya sense fesyen yang oke, ntar ujung ujungnya bajunya ngga dipake lagi. biasanya sih gitu,, makanya lebih suka dibeliin aja, karena yakin menurut orang lain tu baju bagus kalo di pake,, hahahhah

Passion mu

Dirasakan atau tidak, kesendirian dan rasa sepi saat jauh darimu selalu ada. Sibuk ataupun tidak, kekhawatiran tentang mu bergumam dalam kepala. Apa kamu makan cukup, apa orang-orang memperlakukan mu dengan baik, apa kamu bisa mandi setiap hari dan tidak sakit, apa ada gadis atau mungkin janda yang merebut perhatian mu? Ah yang terakhir pasti tidak mungkin. Kurasa, yaaa.. tidak mungkin saja. Atau mungkin saja sih, kalau kamu bertemu yang mirip dengan ku. Tapi, katamu aku cuma satu. Dulu. Rasanya sekarang aku ingin langsung berlari untuk menelponmu. *** "Beberapa waktu ke depan aku ditugaskan di perbatasan Indonesia, Cilla" Ungkap mu saat kita berlibur di Jogja. Penginapan dengan nuansa rumah joglo yang kamu pilih, ditambah lagi rencana kita untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa daerah, benar-benar membuatku merasa menjadi orang Jawa. Aku prepare untuk belajar bahasa jawa, meski sebenarnya aku cukup mengerti walau sedikit. Kamu juga pernah tinggal lama di s...

Jiwa-Jiwa Anti Kritik, ya?

Dikasih masukan ato kritikan itu cem sakit ya? makanya orang orang suka gamau di kritik. Jiwa jiwa anti kritik ini sadar ato ga ternyata memang dipupuk sejak dini, maksudnya sejak momen dimana kita diberi tanggung jawab untuk membuat sesuatu. Ga heran deh, kalo udah gede jadi anti sama demo #ehgimana ada aja orang orang yang ngeyel kalo dibilangin, misal aja pas mengemukakan suatu konsep kegiatan, pas ada orang orang yang mempertanyakan "urgensi, meaning atau technical" dan kemudian ngasih alternatif solusi, orang orang yang ngeyel ini bakalan balesnya "emang situ udah ngapain? emang kerjaan situ udah beres pake komen komen acara gue segala, konsep gue aja udah susah, emang situ mau tanggung jawab sama konsepnya kalo kenapa napa?" itu satu topik, ada juga yang curhatin masalah dia, kemudian pas kita kasih tanggapan semua ditolak dengan banyak alasan, seakan pengen bilang "masalah gue paling berat sedunia, semua saran kalian tu ga guna...